Ukuran yang kita pakai untuk mengukur, akan diukurkan kembali kepada kita. Ini berarti besarnya upah atau berkat yang TUHAN berikan kepada kita ditentukan oleh cara kita memberi. Kita memilih dengan ukuran macam apa kita memberi, dan TUHAN akan memakai ukuran yang sama untuk mengembalikan kepada kita. Dengan kata lain, kita sendiri yang menentukan kebesaran/kekayaan kita.
Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
- Lukas 6:38
Ada empat macam takaran berkat yang TUHAN sediakan bagi kita:
1. Takaran yang baik ”good measure”Ini menggambarkan takaran yang baik, yaitu berkecukupan. Saat Anda diberkati dengan takaran yang baik, Anda hidup berkecukupan, tidak kekurangan sama sekali. Takaran berkat ini adalah berkat yang kita terima karena kasih karunia TUHAN dan ini adalah tempat yang baik bagi setiap orang Kristen.
2. Dipadatkan ”pressed down”Setiap ruang, rongga, sela-sela yang ada diisi dan ditekan-tekan sehingga takaran yang dipadatkan ini bisa menampung lebih banyak daripada takaran yang baik.
3. Digoncangkan ”shaken together”Isi daripada takaran ini digoncang turun sampai ke dasar agar berbaur dengan lebih padat dan merata lagi sehingga dapat menampung lebih banyak dari pada takaran yang dipadatkan.
4. Tumpah ke luar “running over”Isi daripada takaran ini begitu banyak dan melimpah sehingga tidak cukup ruang untuk menampungnya. Takaran yang tumpah ke luar adalah takaran yang paling tinggi; ini merupakan berkat di level kelimpahan yang melebihi kapasitas kita untuk menampungnya. ”…dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan - 2 Kor 9:8.
Saat kita menerima berkat dalam takaran yang tertinggi, kita berada di level kelimpahan dimana semua kebutuhan dan kerinduan kita terpenuhi. Tidak saja kita berkecukupan dalam segala sesuatu, kita bahkan berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan. Kebajikan di bahasa Inggrisnya good works. Di level ini kita berada di posisi di mana kita bisa mendanai pekerjaan Allah yang besar, di mana kita bisa menjadi saluran berkat TUHAN bagi orang lain.
Takaran apakah yang Anda terima dalam hidup Anda saat ini?
Dengan takaran apakah Anda memberi selama ini? Apakah Anda menginginkan hidup di level berkat yang lebih tinggi? Ubahlah takaran Anda, karena takaran yang Anda pakai untuk memberi, dengan takaran itu pula TUHAN akan memberkati Anda. Memberilah menurut apa yang Anda dengar dari TUHAN, bukan menurut apa yang Anda rasa TUHAN katakan.
Sebelum mulai menanam, seorang petani akan menentukan terlebih dahulu apa yang ingin ditanamnya dan seberapa banyak yang ingin dihasilkannya. Barulah setelah itu ia menanam sesuai dengan target panennya. Demikian pula ketika kita menabur, hendaknya kita menabur dengan bertujuan untuk jenis dan jumlah tuaian yang kita harapkan. Takaran yang Anda pakai untuk memberi menentukan takaran yang Anda akan terima.
Ketaatan Sebagian versus Ketaatan Total
Di Lukas 5:4-6, Simon Petrus hanya menebarkan satu jala, dan tidak semua jala seperti yang diinstruksikan oleh Yesus. Ketaatan sebagian (partial obedience) oleh Simon Petrus ini menyebabkan berkat kelimpahan yang TUHAN sudah sediakan tidak menjadi miliknya sepenuhnya. Tetapi bahkan berkat yang sebagian itu demikian banyaknya sehingga nyaris membuat perahu Simon tenggelam, dan dia harus memanggil teman-temannya untuk membantu menanganinya.
Yohanes 2:1-11 menceritakan tentang perkawinan di Kana di mana Yesus melakukan mujizat-Nya yang pertama. Saat itu anggur yang ada di pesta telah habis dan ibu Yesus meminta tolong pada Yesus. ”… ibu Yesus berkata kepada-Nya: “Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: “Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!”
Untuk mengisi tempayan-tempayan sampai penuh seperti yang disuruh oleh Yesus, mereka harus menimba air dari sumur. Satu tempayan mempunyai volume sekitar 150 gallon atau setara dengan 600 liter, dan semuanya ada 6 tempayan. Diperlukan kerja keras untuk melakukan itu semua. Ketaatan total pelayan-pelayan ini mendemonstrasikan iman mereka yang radikal. Hasilnya dengan ukuran iman dan ketaatan yang mereka pakai, TUHAN pun memberi upah yang sepadan kepada mereka. Air di dalam tempayan-tempayan tersebut berubah menjadi anggur yang kualitasnya sangat baik, bahkan membuat pemimpin pesta memujinya.
Hana yang mandul bernazar kepada TUHAN untuk seorang putra dan ia mendapatkan Samuel. Setelah Samuel, putra sulungnya ini dipersembahkan kepada Tuhan, ia kemudian melahirkan lima orang anak lagi. Ini bukan TUHAN yang memulai melainkan Hana yang berinisiatif. Oleh sebab itu, jika kita ingin masuk ke dalam kebesaran yang TUHAN sudah sediakan bagi kita, kita harus mengambil langkah pertama. Kemudian kita harus mendengar suara TUHAN dan mentaati apa yang dikatakan-Nya dengan penuh iman.
Ketidakpercayaan adalah pembunuh berkat
Yesus melakukan banyak mujizat selama pelayanan-Nya di dunia. Tetapi di kampung-Nya sendiri Dia tidak bisa melakukan mujizat satupun karena ketidakpercayaan orang-orang di sana (Markus 6). Ketidakpercayaan membuat TUHAN tidak bisa mengerjakan kuasa-Nya yang besar di hidup Anda. Sebaliknya, mendengar suara TUHAN dan mentaatinya membuat TUHAN bekerja. Iman membuat TUHAN bekerja, karena tanpa iman kita tidak bisa menyenangkan hati TUHAN.
Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
- Ibrani 11:6
Hidup berjalan dengan TUHAN selalu progresif; selalu melibatkan kita naik dari satu tingkat kemuliaan ke tingkat kemuliaan yang lebih tinggi, dari satu level iman ke level iman yang lebih tinggi. Menerapkan prinsip buah sulung tidak mudah karena iman Anda akan direntangkan. Agar sukses menerapkan prinsip buah sulung, kuncinya Anda harus mendengar suara TUHAN dan mengambil langkah iman dengan mentaati-Nya. Secara alamiah ini sulit dilakukan, tetapi dengan TUHAN tidak ada yang mustahil.
Bertanyalah kepada TUHAN apa yang Dia mau kita berikan sebagai buah sulung kita. Pada waktu Dia memberikan jawaban-Nya kepada Anda, ini berarti TUHAN sudah memposisikan Anda untuk siap mendapatkan berkat di level yang Anda belum pernah impikan sebelumnya. TUHAN sungguh rindu untuk membawa kita semua ke level dan dimensi yang lebih tinggi lagi. TUHAN kita adalah TUHAN yang memberi kita pertambahan, tidak pernah pengurangan, dan Dia selalu menggenapi segala janji-Nya dengan firman-Nya sebagai batasannya.
No comments:
Post a Comment