Total Pageviews

Aug 31, 2011

Mengendalikan Emosi

Suatu hari suasana seorang gadis kecil sangat buruk. Dia melampiaskan frustasinya kepada adik laki-lakinya dengan menarik rambutnya serta menendang tulang keringnya. Akhirnya, dia memukul juga. Anak laki-laki tersebut sanggup menahan semua perlakuan itu, bahkan ketika dia dipukuli sampai ketika tulang keringnya mulai ditendang. Ini menyakitkan. Dan, sambil menangis dia datang kepada ibunya dengan mengeluhkan perlakuan kakaknya.

Ibunya menghampiri gadis kecil tadi sambil berkata, "Cici, mengapa engkau mengizinkan iblis menaruh keinginannya dalam hatimu untuk menarik rambut adikmu serta menendang tulang keringnya ?"

Gadis kecil itu berfikir sesaat dan kemudian menjawab "Ibu, mungkin iblis menyuruh saya menarik rambut Tommy... tetapi menendang tulang keringnya adalah ide saya sendiri.”

Segala yang jahat di bumi ini tidak selalu berasal dari pengaruh setan. Kebanyakan malah datang dari hati manusia. Kemarahan, perasaan benci, serta frustasi bergantung pada kehendak kita sendiri. Kita dapat memilih bagaimana kita menanggapi perasaan tertekan atas prilaku orang lain. Yang harus kita lakukan adalah MENGENDALIKAN EMOSI KITA, sebab jikalau tidak, emosilah yang akan mengendalikan kita dengan semena-mena.

“Siapa lekas naik darah, berlaku bodoh, tetapi orang yang bijaksana, bersabar.” ~ Amsal 14 : 17
Sumber : Email forward

Aug 23, 2011

Dunia Akan Ideal Dalam Pengampunan

Adam Zielinski adalah seorang mahasiswa yang dekat dengan dosennya sendiri, Karol Wojtyla, saat ia masih kuliah di sebuah universitas di Polandia. Karol sama sekali tidak menyadari bahwa Adam adalah mata-mata yang dikirm Partai Komunis di pemerintahan Polandia pasca rezim Nazi, untuk mencari-cari kesalahan agar dapat menangkap dirinya. Namun sepanjang menjalankan tugasnya, Adam sama sekali tidak menemukan hal-hal yang dapat dipergunakannya sebagai bukti untuk menjadikan dosennya sebagai tersangka dalam keadaan politik yang belum menentu di negara itu. Sebaliknya, Adam justru semakin mengenal Karol sebagai hamba Tuhan yang sungguh-sungguh mendedikasikan hidupnya untuk Tuhan, juga bagi bangsa dan negaranya. Akhirnya Adam memutuskan untuk meminta maaf di hadapan dosennya itu.
Melihat dan mendengar pengakuan Adam, yang mengakui segala kesalahannya dengan hancur hati, Karol hanya mengatakan, “Jika engkau telah melakukan kesalahan, maka engkau sudah membayar untuk hal itu.” Maksud dari pernyataan itu adalah rasa penyesalan yang diungkapkannya dengan sungguh-sunguh sudah cukup untuk membayar kesalahan yang dilakukannya. Karol begitu mudahnya mengampuni Adam. Ia bahkan tidak bertanya mengapa muridnya tega melakukan hal itu. Tak ada perasaan jengkel maupun dendam dirasakan olehnya. Adam tak pernah sekalipun menduga bahwa gurunya akan dengan begitu mudahnya memberikan maaf dan ampunan kepada dirinya. Padahal selama ini dialah yang menyebabkan beragam kesulitan dialami gurunya akibat tekanan dari partai komunis. Apa kunci yang membuat Karol sangat mudah mengampuni Adam? Kuncinya hanya satu, harga dari jiwa yang menyesal itu jauh lebih mahal, dan rasa dendam  sama sekali tidak sebanding dengan indahnya pertobatan.

Kisah ini merupakan salah satu kisah yang diceritakan dalam film "Karol: A Man Who Became Pope", kisah hidup Pope John Paul II, yang diperankan sangat bagus oleh aktor Polandia Piotr Adamczyk. Dan juga musik latar yang bagus dari salah satu komposer terbaik Ennio Morricone. Dan film ini cocok sebagai wujud penghormatan bagi salah seorang pemimpin terbaik Gereja, bahkan salah seorang pemimpin terbaik dunia, yang banyak kita kenal keteladanan pribadinya.

Ketika sudah menjadi Paus, ia juga melakukan pengampunan yang dicatat dalam sejarah. Seorang pemuda Turki Mehmet Ali Agca pada 13 Mei 1981, menembaknya di lapangan Santo Petrus. Setelah sembuh dari lukanya, ia bergegas menemui pemuda itu. Ia merangkul dan memaafkan orang yang berniat membunuhnya itu.

Seandainya setiap orang mengampuni sesamanya seperti ia mengampuni dirinya sendiri, kita tentu akan mempunyai dunia yang ideal. (Peter Sirius)
Sumber : motivasi keeboo corp

11 Kata Mutiara Perenungan

1. Doa bukanlah “ban serep” yang dapat Anda pergunakan ketika berada dalam masalah, namun doa merupakan “kemudi” yang menunjukkan arah yang tepat.
2. Kenapa kaca depan mobil sangat besar dan kaca spion begitu kecil? Karena masa lalu kita tidak sepenting masa depan kita. Jadi, pandanglah ke depan dan teruslah maju.

3. Pertemanan itu seperti sebuah buku. Hanya membutuhkan waktu beberapa detik untuk membakarnya, tapi butuh waktu tahunan untuk menulisnya.

4. Semua hal dalam hidup adalah sementara. Jika berlangsung baik, nikmatilah karena tidak akan bertahan selamanya. Jika berlangsung tidak seperti yang kita harapkan, jangan kuatir karena hal itu juga tidak akan bertahan lama.

5. Teman lama adalah emas! Teman baru adalah berlian! Jika Anda kamu mendapat sebuah berlian, jangan lupakan emas! Karena untuk mempertahankan sebuah berlian, Anda selalu memerlukan dasar emas.

6. Seringkali ketika kita hilang harapan dan berpikir ini adalah akhir dari segalanya, Tuhan tersenyum dari atas dan berkata, “Tenang anak-Ku, itu hanyalah belokan, bukan akhir dari segalanya!”

7. Ketika Tuhan memecahkan masalah Anda, Anda memiliki kepercayaan pada kemampuan-Nya; Namun ketika Tuhan TIDAK memecahkan masalah Anda, Dia memiliki kepercayaan pada kemampuan Anda. Anda pasti bisa mengatasinya!

8. Seorang buta bertanya pada seorang Guru, “Apakah ada yang lebih buruk daripada kehilangan penglihatan mata?” Dia menjawab, “Ya ada, kehilangan visi!” Miliki visi dalam hidup Anda dan teruslah melangkah dengan visi itu.

9. Ketika Anda berdoa untuk orang lain, Tuhan mendengarkan Anda dan memberkati mereka, dan terkadang, ketika Anda aman dan bahagia, ingat bahwa seseorang telah mendoakan Anda.

10. Kuatir tidak akan menghilangkan masalah di hari esok, hanya akan menghilangkan kedamaian di hari ini.

11. Jawaban doa dari Tuhan tidak selalu “Yes”, tetapi terkadang “No” dengan lanjutan “Bukan itu yang terbaik untukmu..... Aku memiliki rencana yang lebih baik bagimu.”

Sumber : Berbagai Sumber